Jendelakaba.com – Pontianak. Gardan Tara menggelar diskusi kelompok dengan fokus ketahanan pangan di Kota Pontianak pada Sabtu (15/2/2025). Ratusan mahasiswa mendengarkan pemaparan pemateri dari berbagai unsur, seperti Dinas Pangan, DPRD, hingga dari Polresta Pontianak.
Menurut Plt Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak, Much Yamin, meskipun memiliki lahan pertanian yang terbatas, beberapa wilayah di Pontianak telah mampu memenuhi kebutuhan sayuran dan padi secara mandiri.
Kecamatan Pontianak Utara difokuskan untuk memproduksi sayuran daun dan hortikultura. Kemudian, tanaman padi terpusat di wilayah Pontianak Barat.
“Kalau di Kecamatan Pontianak Utara sudah bisa swasembada di sayuran daun dan sebagainya,” ujar Yamin, Selasa (12/2/2025).
Selain itu, Pontianak juga menjadi salah satu penghasil singkong yang bahkan diekspor ke negara tetangga, seperti Malaysia. Tanaman sayur dari Pontianak juga merambah pasar luar hingga luar kota.
Untuk mendukung petani, Dinas Pertanian menyediakan bantuan berupa bibit dan pupuk. Selain itu, pemerintah turut serta membantu petani dalam distribusi hasil panen.
“Dari Dinas Pertanian juga selama ini sangat mendukung apa yang dikerjakan petani,” jelasnya.
Sementara itu, Assistant Account Executive PT Pupuk Indonesia, Neni Oktavianti, menyatakan pihaknya turut berperan dalam mendukung kedaulatan pangan di Kota Pontianak melalui penyediaan pupuk subsidi. Total ada 7 ton pupuk subsidi baik NPK maupun Urea yang siap didistribusikan ke petani untuk tahun 2025.
“Kami juga menyediakan stok pupuk non-subsidi yang banyak, jika kebutuhan pupuk subsidi tidak mencukupi,” ungkap Neni.