Jendelakaba.com-Gerakan Akademi Berompi (GAMPI) kembali menggelar program unggulan. Jelajah Desa, yang memasuki tahun pelaksanaan yang ke-2. Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut berlangsung selama tiga hari, mulai 21–23 November 2025, bertempat di Dusun Krajan 1, Desa Tegaron, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang dengan mengusung tema “Menapak Tradisi, Menyongsong Inovasi.”
Program ini dirancang untuk memperdalam pemahaman volunteer mengenai kondisi desa, terutama aspek sosial, ekonomi, dan kehidupan masyarakat. Selama tiga hari, para volunteer diterjunkan langsung ke lapangan melalui berbagai kegiatan yang telah disusun sebagai bagian dari program kerja pengabdian.
Pada hari pertama, GAMPI memulai kegiatan dengan kunjungan ke sentra kerajinan eceng gondok, salah satu potensi ekonomi kreatif masyarakat setempat. Volunteer berkesempatan melihat proses pengolahan eceng gondok hingga menjadi produk kerajinan bernilai jual, sekaligus berdialog dengan para perajin.
Memasuki hari kedua, rangkaian pengabdian difokuskan pada sektor pendidikan. Pada pagi hari, para volunteer melakukan kegiatan mengajar di MI Tholabiyah Tegaron, membawa metode belajar interaktif dan pendekatan edukatif yang menyenangkan bagi siswa. Sementara pada sore harinya, volunteer melanjutkan pengabdian dengan mengajar di TPQ Fatimiyah, memberikan pembelajaran keagamaan serta pendampingan baca tulis Al-Qur’an kepada anak-anak desa.
Kegiatan ditutup pada hari ketiga, Minggu, dengan outbond dan permainan kebersamaan yang melibatkan para volunteer, panitia dan pengurus GAMPI. Agenda ini menjadi ruang untuk memperkuat solidaritas, menciptakan pengalaman positif, dan menutup rangkaian pengabdian dengan suasana gembira.
Bapak Aziz Sulton Abidin sebagai Sekretaris Desa Tegaron menyambut baik kehadiran GAMPI. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Dusun Krajan 1 sebagai lokasi pengabdian. “Kegiatan ini sangat positif dan memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Di sini para pemuda bisa saling berbagi dan terlibat langsung dengan warga. Kami menyambut baik dan berterima kasih atas program yang dibawa GAMPI,” ujarnya.
Presiden Gerakan Akademi Berompi, Mohammad Irfan turut memberikan apresiasi dalam sambutannya.
“Terima kasih kepada seluruh penyelenggara dan volunteer yang telah berkontribusi penuh. Tanpa kalian, pengabdian ini tidak akan terlaksana dengan sempurna,” katanya.
Sependapat dengan itu, salah satu demisioner sekaligus penggagas GAMPI memberikan pesan mendalam kepada seluruh peserta.

“Pengabdian adalah bahasa kemanusiaan yang paling indah. Dengan mengabdi, kita mengolah rasa. Rasa peduli, cinta, dan kasih. Sebelum meninggalkan pengabdian ini, kenalilah kondisi desa, masyarakatnya, ekonominya, dan sosialnya. Dari sana kalian akan menemukan ketenangan,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa hidup adalah bentuk kesempurnaan ciptaan Tuhan. “Hidup tidak selalu seperti yang kita bayangkan. Dari pengabdian seperti ini, kita belajar memahami perjalanan hidup dengan lebih jernih,” tambahnya.
Dengan semangat kebersamaan dan nilai kemanusiaan yang kuat, Jelajah Desa ke-2 GAMPI tahun ini diharapkan membawa dampak nyata bagi masyarakat Dusun Krajan 1 sekaligus memperkaya pengalaman para volunteer dalam memahami makna pengabdian.***






