Forum Diskusi Publik Dorong Penguatan Literasi Digital dan Transparansi Tata Kelola Koperasi Merah Putih

Jendelakaba.com,!Bekasi — Koperasi Merah Putih dinilai sebagai model koperasi masa depan yang mampu menjawab tantangan kemandirian ekonomi generasi muda melalui pendekatan digital dan inklusif. Hal ini menjadi fokus Forum Diskusi Publik “Koperasi Merah Putih: Membangun Kemandirian Ekonomi bagi Generasi Muda” pada Selasa (11/11/2025).

Anggota Komisi I DPR RI, Sabam Rajagukguk, menegaskan bahwa koperasi modern harus menjadi ruang kolaborasi namun tetap dibangun di atas fondasi literasi digital. Ia mengingatkan bahwa meski akses internet mencapai 79,5%, kesenjangan literasi masih menjadi hambatan bagi pemuda daerah dalam memanfaatkan peluang ekonomi digital.

Rajagukguk juga menyoroti pentingnya akuntabilitas, mengingat sekitar 30% koperasi di Indonesia tidak aktif. Ia menekankan bahwa Koperasi Merah Putih harus membuka akses laporan keuangan secara berkala dan menggunakan aplikasi pencatatan digital untuk membangun kepercayaan anggota.

“Transparansi adalah kunci agar koperasi tidak mengulang masalah lama dan mampu menghadirkan rasa aman bagi generasi muda,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa koperasi pemuda harus mampu mengembangkan ekosistem usaha dengan pendekatan kreatif, mulai dari inkubasi bisnis, marketplace UMKM, hingga pelatihan konten digital. Contoh koperasi digital di Jawa Barat yang sukses mencetak ribuan entrepreneur muda menjadi ilustrasi keberhasilan model tersebut.

Praktisi komunikasi Gun Gun Siswadi menyampaikan bahwa Koperasi Merah Putih bukan hanya wadah simpan pinjam, melainkan ekosistem ekonomi digital desa. Menurutnya, digitalisasi koperasi dapat memangkas rantai pasok UMKM sehingga produk desa dapat dipasarkan langsung ke konsumen nasional.

Gun Gun juga menekankan pentingnya pendampingan digital seperti pembuatan website, toko daring, hingga optimalisasi media sosial. Pelatihan digital marketing menurutnya sangat penting agar anggota koperasi mampu mempromosikan produk secara mandiri.

“Keberhasilan koperasi digital sangat ditentukan oleh cara ia membangun narasi positif dan membangkitkan kebanggaan publik,” ujarnya.

Staf Khusus Menteri Koperasi, David Bastian, mengungkapkan bahwa koperasi modern dapat menjadi wadah masuknya pemuda ke industri kreatif, yang pada 2023 menyumbang lebih dari Rp1.300 triliun terhadap PDB. Ia menilai koperasi dapat menyediakan ruang edukasi keamanan digital, mengurangi risiko penipuan online, serta menghubungkan UMKM muda dengan platform e-commerce.

David menekankan bahwa koperasi perlu membangun budaya organisasi yang modern dan fleksibel agar relevan dengan karakter pemuda yang dinamis.

“Koperasi Merah Putih harus menjadi simbol kolaborasi digital dan kemandirian ekonomi anak muda,” katanya.

Menurutnya, dukungan pembiayaan seperti KUR, akses pembiayaan digital, serta kemitraan dengan sektor swasta harus dimanfaatkan koperasi untuk mempercepat pertumbuhan usaha anggota.

Forum tersebut menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih memiliki potensi besar untuk menjadi pilar ekonomi generasi muda jika didukung dengan tiga fondasi utama: literasi digital, tata kelola transparan, dan ekosistem kreatif kolaboratif. Transformasi ini disebut selaras dengan agenda nasional menuju Indonesia Emas 2045.***