Khazanah
Oleh : Syaiful Anwar
Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh
“Pada hari yang menentukan, harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (Qs. Asy-Syu’ara [26]: 88-89)
Abdullah bin ‘Amr bin Al-Ash, penasaran atas ucapan Rasulullah tentang seorang laki-laki Anshar yang disebut-sebut sebagai penghuni surga. “Sebentar lagi akan muncul di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga,” ucap Nabi Saw. dalam sebuah majelis para sahabat, seperti diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa’i dari Anas bin Malik dalam buku Hayat Al-Shahabah.
Tiba-tiba muncul seorang laki-laki Anshar yang jenggotnya basah oleh air wudhu. Hal itu diucapkan Rasulullah dalam tiga majelis, dan yang muncul pun laki-laki itu juga. Abdullah bin ‘Amr menduga bahwa lelaki ini pasti memiliki amalan yang istimewa sehingga membuat dirinya menjadi begitu istimewa di mata Rasulullah. Serta-merta ia mencoba mengikuti lelaki itu hingga ke ujung jalan. Ketika bertemu, Abdullah segera menyapanya, “Wahai Tuan, aku ini sedang bertengkar dengan ayahku, dan aku berjanji kepada ayah selama tiga hari aku tidak akan menemuinya. Maukah Tuan memberi tempat pemondokan buatku selama tiga hari?”
Laki-laki itu memberi isyarat setuju dan Abdullah pun mengikuti hingga ke rumahnya selama tiga hari tiga malam, Abdullah mencoba menyaksikan amalan apa gerangan yang dikerjakan oleh orang ini sehingga dia menjadi sangat dikagumi oleh Rasulullah? Ternyata yang ditemui Abdullah tidak ada halhal istimewa yang dilakukan oleh orang ini. Abdullah lantas buka kartu,
“Saya sebenarnya tidak bertengkar dengan ayah saya Tuan. Cuma, saya kok heran dengan apa yang dikatakan Nabi calon penghuni surga. Sementara selama tiga hari tiga malam saya di sini, saya tidak menyaksikan selain amalan yang biasa pula kami kerjakan. Lalu, apa yang membuat Anda menjadi istimewa? Setelah berucap demikian, Abdullah pun segera meninggalkan lelaki yang membuat Abdullah penasaran itu. Tetapi, segera lelaki itu memanggil Abdullah dan berkata,
“Memang, amalanku tidak lebih dari apa yang Anda saksikan. Demi Allah, amalanku tidak lebih dari apa yang Anda saksikan. Hanya saja, aku tidak pernah menyimpan pada diriku niat buruk terhadap kaum Muslimin, dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan oleh Allah buat mereka.”
Abdullah pun segera menukas, “Kebersihan hatimu dari niat jelek dan rasa dengki kepada manusia, membuatmu sampai di tempat yang terpuji ini. Padahal inilah yang tidak pernah bisa kami lakukan.”
#Syaiful_Anwar
#Fakultas_Ekonomi
#Universitas_Andalas
#Kampus2_Payakumbuh
#Tuhan_Tidak_Pernah_Buta
#Efek_Bersih_Hati