Jendelakaba.com, Lima Puluh Kota — Jelang lebaran 1446 Hijriah gudang produksi perabot ela_furniture_shop berkedudukan di tanjung pati bikin Customer kecewa dan merasa ditipu, pasalnya perlakuan dari pihak produksi (Y) dan istrinya terkesan sangat arogan dan intimidatif dengan melanturkan bahasa kasar kepada pelanggan.
Hal itu disampaikan oleh Adil, selaku konsumen ia merasa ditipu oleh pihak ela_furniture_shop yang dinilai tidak profesional dan tidak komitmen, Adil
menerangkan bahwa ia sudah mempercayakan pemesanan pembuatan sofa rumahnya kepada pihak ela_furniture_shop yang awalnya sudah disetujui dan disepakati, selang beberapa waktu kemudian pihak ela_furniture_shop mengatakan tidak sempat menyelesaikan orderan tersebut sebelum lebaran dan di tawari untuk memesan barang yang sudah tersedia, kemudian Adil mau mengalah untuk memesan sofa yang tersedia dan sudah dibayarkan dengan lunas, pihak ela_furniture_shop menjanjikan untuk langsung hari itu mengantarkan orderan tersebut ke rumah Adil, namun ela_furniture_shop tidak menunaikan janjinya untuk mengantar orderan dan di janjikan diundur hari esoknya, dan ternyata tetap tidak ditunaikan sesuai yang dijanjikan dan berkali terjadi pengunduran menurut Adil Ia terkesan dipermainkan, akhirnya malam hari menjelang lebaran pihak konsumen (Adil dan istri) meminta kejelasan dan konfirmasi dari pihak ela_furniture_shop bukannya mendapatkan klarifikasi dan permintaan maaf malah pihak ela_furniture_shop (Y) melontarkan kata-kata kasar bahasa minang (bercarut) kepadanya, tak senang mendengar hal itu Adil langsung menelepon pihak produsen (Y) untuk meminta keterangan namun malah dimaki dan mendapat ancaman dan (Y)berkata tidak akan mengantarkan orderan Adil dan menantang untuk Adil membuat ulasan negatif di akun-akun resmi milik ela_furniture_shop.
“Saya sekarang dari Lintau datang baik-baik ketempatnya (Y) di Tanjung Pati untuk meminta kejelasan pemesanan barang dari kami yang terus diulur waktu pengantaraannya danjuga saya meminta keterangan dari bahasa makian sampai dipacaruikan istri saya lewat handphone itu apa maksudnya, namun yang bersangkutan mengelak dan tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatannya dan tidak mau bertemu, bagaimana ini profesionalitas pihak ela_furniture_shop, bahkan saya meragukan kapasitas dan legalisasi rumah produksinya tersebut apakah sudah ada izinnya dan SOP-nya bagaimana, kok bisa beroperasi dengan kapasitas dan pelayanan seperti itu?,” tegas Adil
Ia menyayangkan sikap arogan dan bahasa kasar keluar dari mulut owner ela_furniture_shop yang dinilai merendahkan martabat orang lain dan tidak bertanggung jawab serta tidak komitmen.***