Jendelakaba.com — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan dipasangi alat pacu jantung setelah sebelumnya sempat dirawat lantaran dehidrasi.
Kendati demikian, ia merasa kondisinya saat ini baik.
“Seminggu yang lalu saya dipasangi alat pemantau. Alat itu berbunyi bip. Malam ini saya harus menerima alat pacu jantung dan saya harus melakukannya malam ini,” kata Netanyahu dalam video yang dirilis kantor perdana menteri Israel, dikutip Reuters, Sabtu (22/7).
“Saya merasa baik, tapi saya perlu mendengarkan dokter saya,” lanjutnya.
Netanyahu mengatakan dokter meyakinkannya bisa keluar dari rumah sakit pada Minggu (23/7) sore.
Ia akan menjalani prosedur di Pusat Medis Sheba di Tel HaShomer. Netanyahu sebelumnya dirawat semalam di sana pada 15 Juli lalu akibat dehidrasi karena berlibur di Laut Galilea, tanpa melindungi dirinya dari gelombang panas.
Pada 16 Juli, pihak rumah sakit kemudian mengonfirmasi diagnosis tentang dehidrasi dan mengatakan tes tambahan yang melibatkan monitor holter subkutan, telah melaporkan Netanyahu dalam kondisi jantung yang lengkap.
Namun, perangkat medis tersebut akan memungkinkan tim medisnya untuk terus memantau kesehatannya.
Selama menjalani pengobatan, pekerjaannya akan digantikan sementara oleh Menteri Kehakiman Yariv Levin.
Sementara itu, Netanyahu menghadapi krisis domestik dalam rekor masa jabatan keenamnya sebagai perdana menteri. Masyarakat Israel malkukan aksi unjuk rasa karena pemerintah ngotot meloloskan undang-undang untuk merombak sistem peradilan.
Melalui perubahan itu, Netanyahu berencana memberikan kendali lebih banyak kepada politikus, sementara wewenang Mahkamah Agung dikerdilkan.
Sebagaimana diberitakan CNN, Netanyahu dan para pendukungnya berdalih bahwa saat ini, Mahkamah Agung sudah menjadi institusi yang berisi para elite dan tak mewakili kepentingan rakyat.
Namun, sebagian warga lainnya menolak amandemen itu. Menurut mereka, perombakan sistem peradilan itu mencoreng demokrasi Israel. ***