Anggota Komisi I DPR RI Sebut Literasi Data Perlu Dalam Menopang Era Digitalisasi

Jendelakaba.com – Komisi I DPRI RI Desy Ratnasari dalam agenda Ngobrol Bareng Legislator yang digelar oleh Kominfo RI menuturkan saat ini Indonesia memasuki sebagai negara dengan penggunaan internet terbanyak di Dunia.

Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (14/2/23) ini Desy menyatakan bahwa hal ini dapat merupakan kabar baik
namun juga kabar buruk bagi Indonesia karena hendaknya internet digunakan dan dimanfaatkan untuk hal positif.

“Jangan sampai Indonesia terkenal dengan komentar jahat atau julidnya. Untuk itu perlu adanya literasi data dan informasi dapat membantu untuk menghindari hal tersebut,” tegasnya.

Desy juga berbicara terkait UU ITE, yang menurutnya tidak semua anak muda paham dan tahu tentang hal itu. Sehingga diperlukan adanya kerjasama antara setiap komponen baik
pemerintah, masyarakat dan pemangku kebijakan lainnya.

“Hendaknya generasi
muda sadar hukum, tahu batasan, memiliki kesadaran, dan mengotimalkan
kebermanfaatan bagi Indonesia. Tidak hanya anak yang harus melek dengan
literasi data dan informasi namun, orang tua juga harus ikut agar dapat memantau dan mengajarkan anak dan keluarganya,” tuturnya.

Sementara itu, Samuel A Pangerapan Dirjen Aptika Kemkominfo menyikapi pesatnya teknologi diakibatkan oleh pandemi Covid-19 membuat semua
orang beralih ke digitalisasi yang tidak dapat dihindari sehingga diperlukannya
etika di era digitalisasi.

“Pengguna dari dunia digital di Indonesia saat ini meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya,” jelasnya.

Dirinya mengungkapkan kalau dunia digital selain memberikan banyak manfaat bagi namun hal ini juga menbawa dampak negatif seperti penyebaran berita bohong (hoax) investasi bodong danpenipuan-penipuan lain yang berbau digital.

Oleh karena itu perlu adanya pemahaman terhadap media digital terhadap kita semua masyarakat Indonesia. Kementrian keminfo berperan sebagai regulator dan fasilitator antara pemerintah dengan masyarakat dalam pencerdasan terhadap dunia digital.

“Bukan hanya itu diperlukan kolaborasi antara kita bersama demi Indonesia yang lebih berkualitas untuk kedepannya,” pungkasnya.