Jendelakaba—Jakarta—Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh di Karawang, Jawa Barat belum beroperasi hingga saat ini. Padahal, Kereta Cepat Whoosh sudah cukup lama wara-wiri.
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai butuh kemauan politik agar Stasiun Karawang segera operasi.
“Jadi political will itu dari Kementerian Perhubungan dan KCIC. Jadi Kementerian Perhubungan dan KCIC harus berkoordinasi untuk mendorong agar stasiun itu segera digunakan,” terangnya kepada awak media, kemarin.
Trubus mengatakan, jika stasiun tak segera operasi akan mempengaruhi persepsi masyarakat.
“Masyarakat akan bertanya-tanya kenapa stasiun tak kunjung digunakan?,” tuturnya.
Apa lagi saat sebentar lagi akan memasuki musim mudik dan arus balik lebaran. Beroperasinya stasiun kereta cepat di Kawarang ini harusnya bisa dioptimalkan untuk membantuk kelancaran arus mudik dari Karawang menuju Bandung dan Jakarta atau sebaliknya.
“Kemudian juga menyulitkan bagi masyarakat untuk memanfaatkan kereta cepat. Padahal kereta cepat kalau saya menyimak kemauan presiden itu segera dinikmati masyarakat secara luas,” imbuhnya.
Selain itu, akan berisiko menjadi beban biaya. Sebab, stasiun yang rampung membutuhkan perawatan.
“Kedua terus perawatan, biaya perawatan juga mahal. Jangan sampai kemudian, material-materia yang ada di situ rusak, dan itu kan butuh biaya besar juga. Begitu dioperasikan berarti kan ada pemasukan,” tukasnya.
Sementara itu, Manajer Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan akses di Stasiun Karawang.
“Terkait Stasiun Karawang, saat ini kami terus berkordinasi dengan seluruh stakeholder, guna meningkatkan aksesibilitas menuju Stasiun Karawang baik jalan raya maupun akses tolnya,” katanya kepada wartawan.
“Terkait update operasional Stasiun Karawang akan kami sampaikan secara berkala.Kelanjutan operasi stasiun kereta cepat di Karawang ini memang cukup menjadi sorotan,” paparnya.
Apalagi, dalam acara InJourney Talks, Selasa (1/8/2023) silam, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengaku sempat jengkel dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sebab, akses jalan dari stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung terkesan tidak direncanakan sehingga belum siap digunakan saat stasiun sudah rampung dan kereta cepat sudah beroperasi.
“Dengan PMO yang dibikin kompleks, saya missed satu hal. November tahun lalu saya baru realize, kita lupa mikirin akses stasiun. Ini juga saya sebel juga sama anak-anak KAI jadi akses stasiun belum dipikirin. Jadi Halim, Karawang nggak ada jalan akses ke tol sama ke jalan besar, baru kita dorong sekarang,” pungkasnya.