Moh. Arwani Thomafi (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadiri webinar Forum Diskusi Publik yang digelar Kominfo RI dengan tema “Pentingnya Pendidikan Karakter Pancasila bagi Generasi Muda”

Jendelakaba.com–Moh. Arwani Thomafi (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadiri webinar Forum Diskusi Publik yang digelar Kominfo RI dengan tema “Pentingnya Pendidikan Karakter Pancasila bagi Generasi Muda” kampus Universitas SAFIN pada Jumat, 02 Februari 2024.

Beliau menyampaikan Pendidikan karakter Pancasila pada generasi muda memainkan peran kunci dalam membentuk sikap, nilai, dan perilaku positif. Melalui pembelajaran nilai-nilai Pancasila, generasi muda dapat mengembangkan moralitas, rasa keadilan, toleransi, dan semangat kebersamaan yang esensial untuk membangun masyarakat yang berdaya dan harmonis. Bukan hanya itu Pendidikan karakter Pancasila pada generasi muda penting untuk membentuk dasar nilai moral, patriotisme, dan sikap positif dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ini membantu memupuk rasa cinta tanah air, toleransi, dan semangat kebangsaan yang kuat.

Bambang Dwi Anggono, S.sos., M.Eng (Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementrian Kominfo) dalam keynote speech nya menyampaikan pendidikan karakter Pancasila membantu generasi muda mengamalkan nilai2 Pancasila sehingga dapat menjadi warga negara yang berkontribusi positif dalam berbangsa dan bernegara. Pendidikan Pancasila memperkuat jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab generasi muda, mereka diajarkan untuk tidak hanya mencari kepentingan pribadi tetapi juga untuk berkontribusi dalam masyarakat.

Dalam menghadapi dinamika dan perubahan global karakter Pancasila memberikan landasan yang kuat bagi generasi muda untuk memiliki kemampuan beradaptasi dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila merangkum prinsip bhineka tunggal Ika dan membantu generasi muda memahami menghargai dan menghormati perbedaan sehingga melahirkan situasi yang kondusif dan harmonis. Pendidikan Pancasila mengajarkan moralitas dan etika sebagai bagian integritas dan kepribadian. Generasi muda dilatih untuk membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai etis dan menghormati hak-hak manusia.

Dr. Irene Camelyn Sinaga (Direktur Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP) salah satu narasumber dalam webinar juga memaparkan bahwa Pancasila adalah dasar negara dan ideologi yang disusun oleh pendiri negara Indonesia pada tahun 1945 yang melalui rangkaian proses-proses dalam penyusunannya. Teknologi komunikasi dan informasi mengubah barang konvensional menjadi peran modern, perang merubah pola pikir peran pengaruh melalui ideologi politik ekonomi, sosial dan kebudayaan titik tanpa disadari infiltrasinya sasarannya budaya, moral, etika, ideologi, karakter, lingkungan, politik, ketahanan ekonomi pertahanan dan keamanan. Dan pada zaman sekarang ini kita perlu tambahan uang untuk konseling ke psikolog atau obat psikiater.

Adapun profil manusia yang Pancasila diantaranya religius dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, memiliki jiwa kebangsaan dan cinta tanah air memiliki rasa kemanusiaan dan menghargai kehidupan, berkepribadian dan kebudayaan Indonesia berjiwa gotong royong memiliki istri tualitas dan dorongan untuk selalu bersikap adil, memiliki jiwa pelopor budaya cipta dan sikap mandiri, menghargai keberagaman suku agama dan kebudayaan bangsa sebagai fitrah dan kenyataan dalam kehidupan, menghormati dan menaati hukum dan peraturan perundang-undangan dan menjunjung semangat musyawarah untuk mencapai mufakat.

Beberapa pembiasaan karakter Pancasila yang bisa dilakukan khususnya generasi muda adalah yang pertama keadilan menerapkan cinta kasih dan sikap walas asih, kepantasan dan sikap berani berkorban.

Dr. Drs. H. Murtono, M.Pd (Rektor Universitas Safin -PATI) berdasarkan pengalamannya di perguruan tinggi Safin, perguruan tinggi terdapat pendidikan anti korupsi dengan harapan jika mahasiswa nantinya lulus ketika diberi amanah oleh masyarakat menjadi pejabat maka menjadi pejabat yang baik dan amanah serta mengabdi kepada bangsa dan negara. Di perguruan tinggi juga terdapat pendidikan anti kekerasan seksual kemudian Bagaimana berkomunikasi antara mahasiswa dengan dosen dan cara komunikasi antar mahasiswa itu sendiri. Para dosen juga memantau media sosial dari para mahasiswa jika terdapat postingan-postingan yang kurang pantas maka akan segera diinformasikan untuk di take down dari media sosial namun jika dilanggar akan ada hukuman atau sanksi dari pihak universitas. Kita harus punya cara tersendiri untuk mengantisipasi generasi muda dengan kemajuan teknologi.

Terdapat tiga strategi untuk mengantisipasi melencengnya generasi muda di era perkembangan teknologi saat ini diantaranya penataan regulasi setingkat dengan pendidikan karakter, yang kedua pendidikan anak-anak di sekolah dasar dan tingkat menengah, dan yang ketiga di perguruan tinggi generasi muda mengaplikasikan nya di masyarakat.