Oleh : Syaiful Anwar
Syekh Khalid Sulaiman Ar-Rub’i diberitahu oleh seorang laki-laki mengenai kedekatan Allah dengan hamba-Nya ketika hamba tersebut ikhlas meminta pertolongan-Nya.
Pria tersebut pernah melakukan perjalanan dari kota Dammam ke Riyadh, tiba di sana sekitar tengah hari. Dia menelepon sahabatnya begitu sampai di bandara, namun dia tidak dapat menjemputnya karena jadwal kerjanya yang padat dan keberangkatannya yang agak terlambat dari kantor. Akhirnya, dia berjalan ke sebuah motel dan menginap di sebuah kamar di lantai empat.
Dia beristirahat sejenak sebelum pergi ke kamar kecil untuk berwudhu. Ketika dia selesai, dia mencoba membuka pintu dan pergi. Tapi pintu kamar kecil tidak mau terbuka karena suatu alasan. Dia mencoba ribuan strategi berbeda, semuanya sia-sia. Tidak tahu apa yang harus dilakukan di ruangan tanpa jendela atau ponsel pintar untuk menelepon seseorang di luar, dia hanya berdiri di sana, bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Rasanya seperti tiga hari telah berlalu dalam kurun waktu tiga puluh menit. Sementara itu, jantungnya berdebar kencang dan dia masih bersimbah keringat. Tak ada lagi yang bisa dilakukan selain pasrah dan berdoa kepada Allah, semoga Dia melepaskannya dari cobaan ini.
Dia duduk di sana dalam meditasi mendalam beberapa saat sebelum mencoba membuka pintu sekali lagi. Dan benar! Sumbatan besi di depan pintu bergeser perlahan. Dia terus mendorong, berhenti sejenak ketika dia mulai lelah. Dan akhirnya, setelah beberapa dorongan, pintu terbuka.
Dia merasakan gelombang kegembiraan dan kegembiraan melanda dirinya. Ia mengucapkan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa. Sesungguhnya dengan mengeluarkan hamba-Nya dari ruang kecil itu dan membangkitkannya dari kematian, maka Allah telah mengabulkan permintaan hamba-Nya.