Era Transformasi Revolusi Industri Pemerintah Fokus Kembangkan Ekonomi Digital Serta Infrastruktur

jendelakaba.com — Pemerintah saat ini turut fokus mengembangkan ekonomi digital. Salah satunya memperkuat infrastruktur ruang udara untuk mendorong nilai ekonomi digital Indonesia hal itu disampaikan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Infrastruktur ini kata dia penting untuk melaksanakan transformasi revolusi industri 4.0, Machine to Machine Communications, Machine Learning, hingga Artificial intelligence (AI) yang telah berkembang pesat di dunia. Maka, Indonesia perlu memperkuat infrastrukturnya.

“Nah ini yang membutuhkan infrastruktur,” kata Airlangga dalam acara National Strategic Project di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Airlangga mengatakan, infrastruktur yang harus mulai disiapkan itu tentu terkait pemanfaatan ruang udara untuk menerbangkan satelit hingga roket. Sebab, menurutnya, satelit saat ini sudah semakin dekat jaraknya dengan bumi untuk mendukung percepatan konektivitas.

“Bayangkan sekarang kita hadir dalam era dimana satelit biasanya 30.000 km di atas sekarang satelit 5.000 km,” tegas Airlangga.

Beberapa industri luar negeri, seperti Tesla, menurutnya juga sudah sangat maju mengembangkan roket yang mampu sangat efisien mengudarakan satelit di ruang antariksa. Mereka memiliki roket yang mampu kembali ke bumi dengan utuh setelah mengorbitkan satelit.

“Tesla meluncurkan satelit dan roketnya itu macam lift. Karena roketnya terbang bawa satelit dan turun lagi pada spot yang sama nah ini revolusi luar biasa,” tuturnya.

“Cost menjadi murah negara tidak perlu beli satelit lagi ke depan ini kalau sekarang kita punya telepon roaming, karena satelit sama BTS, tapi ke depan yang roaming satelitnya, muter-muter di 5.000,” ucap Airlangga.

Oleh sebab itu, ia menekankan, Indonesia tidak boleh ketinggalan dalam membangun infrastruktur tersebut. Sebab, ini menurutnya menjadi akselerator untuk mendorong nilai ekonomi digital Indonesia dari US$ 130 miliar pada 2023 menjadi US$ 300 miliar pada 2030.

“Nah ini revolusi yang luar biasa yang terjadi pada hari ini. Nah kita harus ikut itu, dengan demikian kita akan terakselerasi ekonomi digital kita 2025 sekitar US$ 130 miliar, 2030 akan US$ 300 miliar, ini speed perubahan yang cepat,” tuturnya.

Dalam RPJPN 2025-2045, pemerintahan Presiden Joko Widodo memang telah melirik pemanfaatan luar angkasa untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Ini karena tren eksplorasi antariksa mereka anggap semakin meningkat selama satu dekade terakhir.

Bahkan, pemerintah memperkirakan, perekonomian antariksa secara global akan tumbuh secara signifikan untuk jangka waktu panjang. Pada 2021 ekonomi antariksa pemerintah perkirakan mencapai US$ 469 miliar dan tembus US$ 1 triliun pada 2040.

Nilai pasar ekonomi pun pemerintah catat tumbuh sebesar 6% saat krisis Covid-19. Oleh sebab itu, RPJPN 2025-2045 mendorong peningkatan kapasitas untuk mengeksplorasi luar angkasa secara khusus dalam hal pengembangan teknologi dan kompetensi SDM.

Sebagai informasi, ada 2019 sebetulnya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN telah menetapkan lokasi pembangunan bandar antariksa pertama Indonesia yaitu di Pulau Biak, Papua.

Pembangunan tersebut berlandaskan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016-2040. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *