JENDELAKABA.COM—Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sijunjung yang dikomandoi oleh Baiki Hakim menginisiasi agenda refleksi kebangsaan bertajuk “Mengingat Ulang Makna Pahlawan di Ruang Diskusi dan Literasi.” Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Kopi Sijunjung, Senin malam (10/11/2025), dan mendapat dukungan penuh dari berbagai elemen pemuda, di antaranya GP Ansor Sijunjung yang dipimpin oleh Fadhlur Rahman Ahsas, Sijunjung Muda Berkarya di bawah naungan Bang Handriawan, serta difasilitasi langsung oleh Prima Zondra, selaku Founder Pondok Kopi sekaligus Pemuda Pelopor Provinsi Sumatera Barat.
Acara ini turut dihadiri oleh Kapolres Sijunjung AKBP Willian Harbensyah, SIK, MH melalui Kasat Intel Polres Sijunjung AKP Harmen, MH, yang dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi terhadap gagasan para inisiator dan pemuda serta mahasiswa yang membuka ruang diskusi demi memperkaya literasi serta memperkuat silaturahmi.
“Ruang diskusi dan literasi seperti ini penting untuk memperkaya wawasan dan menumbuhkan kembali semangat kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bentuk penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan yang harus terus dihidupkan oleh generasi muda,” ujar AKP Harmen.
Ketua GMNI Sijunjung Baiki Hakim dalam pemaparannya tampil penuh semangat dan idealisme. Ia menegaskan bahwa semangat kepemudaan tidak boleh padam dan harus tetap berpihak kepada keadilan rakyat.
“Hati ini bergetar dengan semangat perjuangan. Pemuda tidak boleh kehilangan arah, jangan biarkan semangat kita dimanfaatkan oleh segelintir golongan. Kita harus berjuang seperti pahlawan, dengan ketulusan dan keberanian,” seru Baiki disambut tepuk tangan peserta.
Suasana semakin menggelora saat Baiki Hakim membacakan lantang orasi perjuangan Bung Tomo. Menyambung hal itu, Ketua GP Ansor Sijunjung Fadhlur Rahman Ahsas memperdalam makna sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945 dengan hikayah Bung Tomo dalam meminta restu kepada KH. Hasyim Asyari serta kekuatan besar yang disebut Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945.

“Perang Surabaya adalah simbol jihad kebangsaan. Ketika penjajah masih ingin menancapkan kekuasaan di negeri kita, rakyat Indonesia dengan semangat jihad “Hubbul Wathon Minal Iman” cinta tanah air sebagian dari iman yang dikobarkan KH. Hasyim Asy’ari bangkit mempertahankan kemerdekaan. Semangat itu yang harus kita warisi, bukan hanya dengan kata, tapi dengan aksi nyata di tengah masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Handriawan, selaku Founder Sijunjung Muda Berkarya, mengaitkan semangat kepahlawanan dengan nilai-nilai literasi dan menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Menjadi pahlawan hari ini adalah bagaimana kita mengisi kemerdekaan dengan keberanian, kejujuran, dan memanusiakan manusia. Walau berasal dari organisasi berbeda, kita harus satu tujuan: berkolaborasi membangun Sijunjung yang maju dan berdaya,” paparnya.
Puluhan peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda tampak antusias mengikuti jalannya diskusi sembari menyeruput kopi dan gorengan. Hadir pula Ketua DPD KNPI Kabupaten Sijunjung, Aldo Yendi Coal, yang berperan sebagai keynote speaker untuk memberikan pandangan penutup.
“Setiap perjuangan pasti ada pengorbanan, dan setiap pengorbanan melahirkan pencapaian. Gelar Pahlawan yang kita sematkan hari ini adalah wujud terima kasih bangsa. Makna kepahlawanan memang beragam, dan keberagaman itu indah, seperti pelangi yang memperindah langit perjuangan kita,” ungkap Aldo penuh makna.
Menjelang malam, atmosfer diskusi semakin dalam. Para perwakilan organisasi mahasiswa seperti IMM, HMI, dan Ikatan Mahasiswa Sijunjung turut menyumbangkan pemikiran mereka dalam sesi literasi bebas. Suasana hangat Pondok Kopi terasa hidup oleh semangat kebangsaan, hingga akhirnya ditutup dengan foto bersama dan kejutan sederhana untuk Ketua PC GP Ansor Sijunjung yang acap disapa Gus Lur, yang tengah berulang tahun.
Sejatinya kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kepahlawanan tidak hanya dirayakan dengan upacara, tetapi juga melalui ruang dialog, literasi, dan kolaborasi lintas organisasi yang menumbuhkan kesadaran kebangsaan di kalangan generasi muda Sijunjung menuju Indonesia Emas 2024.






