Sijunjung, — Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sijunjung di bawah kepemimpinan Ketua M. Aldo Yendicoal sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) KNPI ke-52 tahun. Meskipun dengan efisiensi anggaran, semangat dan komitmen organisasi kepemudaan ini tidak surut dalam menghidupkan geliat aktivitas pemuda, bahkan hingga ke pelosok nagari.
Ketua Pelaksana kegiatan, Deka Mitason, menyampaikan bahwa terdapat dua agenda utama dalam peringatan Harlah KNPI tahun ini. “Pertama, kegiatan Sarasehan dan Pelepasan Bibit Ikan sebagai bentuk penguatan ketahanan pangan di Nagari Limo Koto pada 23 Juli. Kedua, Symposium Kepemudaan yang digelar pada 25 Juli 2025 di Balairung Lansek Manih,” ujarnya.
Kegiatan sarasehan yang digelar di Limo Koto turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Sijunjung yang juga menjabat sebagai Ketua Forikan Sijunjung, serta dihadiri perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Parpora, Kapolsek Koto VII, dan tamu undangan lainnya. Momentum ini menjadi simbol kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat peran pemuda dalam pembangunan lokal.
Sementara itu, Symposium Kepemudaan yang digelar dua hari kemudian juga mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta.
Hadir sebagai narasumber Bupati Sijunjung yang diwakili oleh Kepala Dinas Parpora, Kapolres Sijunjung yang diwakili oleh Kasat Intelkam, dan Anggota KPU Sumbar Jons Manedi. Kegiatan ini juga dihadiri Forkopimda, Kepala OPD, tokoh senior KNPI, organisasi kepemudaan (OKP) se-Kabupaten Sijunjung, komunitas pemuda, serta perwakilan pengurus OSIS.
Ketua KNPI Sijunjung, M. Aldo Yendicoal, mengapresiasi kerja keras panitia dan dukungan seluruh pihak yang telah menyukseskan peringatan Harlah ini. “Kegiatan ini luar biasa. Dengan persiapan yang cukup singkat, panitia membuktikan bahwa anak muda bisa gercep — gerak cepat. Dua agenda berhasil terlaksana dengan baik, dan ini jadi momentum penting bagi kita semua untuk menatap tantangan pemuda ke depan,” tegas Aldo.
Ia juga menekankan bahwa tantangan generasi muda ke depan tidak ringan. “Kita harus memilih, ingin menjadi generasi emas atau justru generasi cemas. Maka, dibutuhkan kebersamaan, keterampilan, pengetahuan, dan kesiapan untuk bersaing di era yang serba cepat ini. Pemuda harus berdampak, bukan tercampak,” tutup Aldo dengan penuh semangat.
Dengan terselenggaranya dua agenda besar ini, KNPI Sijunjung kembali membuktikan perannya sebagai motor penggerak pemuda yang tidak hanya aktif dalam kegiatan seremonial, tetapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat dan pembangunan daerah.