Kresna Dewanata Phrosakh (Anggota Komisi 1 DPR RI)hadiri webinar Forum Diskusi Publik yang digelar Kominfo RI dengan tema “UMKM Tulang Punggung Ekonomi Kerakyatan”

Jendelakaba.com—Kresna Dewanata Phrosakh (Anggota Komisi 1 DPR RI)hadiri webinar Forum Diskusi Publik yang digelar Kominfo RI dengan tema UMKM Tulang Punggung Ekonomi Kerakyatan via zoom meeting pada Jumat, 15 Maret 2024.

Beliau menyampaikan Hampir ada 65 juta penduduk saat ini dengan di Indonesia ini menjadi sebuah kekuatan tersendiri. Kalau kita hitung berdasarkan dari pajak tadi. Bahwa dari Dirjen pajak kita melihat bahwa dari siklus perputaran keuangannya hampir Rp.8.000 sekian triliun. Nah tetapi dari hal tersebut kita bisa mendapatkan panjang, berapa yang dihasilkan oleh negara kita, dan tentunya UMKM juga bisa membantu masyarakat yang mungkin di daerah-daerah yang mungkin pelosok yang belum bisa menjangkau untuk kota-kota besar untuk bisa menyediakan akses terhadap barang-barang yang diinfus.

Beliau berharap bahwa semua semua UMKM ini terus tumbuh bangkit kembali lebih besar lagi, dan tentunya banyak kemudian-kemudahan yang harus diberikan dan difasilitasi oleh pemerintah jadi Saya rasa dengan pilar yang  UMKM sebagai pilar ekonomi bangsa ini kita tidak boleh menutup mata bahwa UMKM ini benar-benar kita apa namanya benar-benar kita perhatikan. Jadi kalau UMKM ini sekarang kita abaikan maka kedepannya kita merasa bahwa kekuatan ekonomi kita pasti ada salah satu pilarnya yang runtuh. Kenapa? Karena sudah terbukti bahwa di tengah-tengah situasi yang seperti kemarin. Selain demi yang bisa berkembang dan tumbuh hanya UMKM dan tentunya bahwa dengan model-model yang saat ini dimiliki oleh UMKM kita, Kita sadar bahwa mereka juga berjuang. Jangan sampai justru UMKM ini hanya tumbuh kemudian mati tumbuh kemudian mati.

Tetapi Bagaimana keberlangsungannya dan keberlanjutannya UMKM ini harus terus-menerus untuk bisa jalan dan dengan untuk bisa memberikan sesuatu diferensiasi terkait dengan produk-produk yang dijual. Jadi jangan sampai seluruh UMKM melakukan kegiatan yang hampir sama atau bahkan ada di sektor-sektor yang sama tetapi, bagaimana agar bisa lebih merata dan sehingga bisa melayani masyarakat di Indonesia melalui UMKM ini agar barang-barangnya pertama terjangkau. Kemudian dua tempat sasaran kemudian juga tidak menjadi penonton di negeri sendiri karena 65 juta itu menurut saya dengan jumlah penduduk yang 245-250 juta maka itu menjadi pasar tersendiri.

Dr. Devie Rahmawati, M.Hum (Pegiat Literasi Digital)menyampaikan bahwa semenjak 2020 lalu ketika kita semua mendadak digital, maka konsumsi layanan kita menjadi cara hidup baru dan akan selalu menjadi gaya hidup yang terdepan. Alhamdulillah kalau bicara soal proyeksi kehidupan kondisi ekonomi Indonesia semuanya menunjukkan trend yang positif. Artinya kita akan tumbuh dengan baik secara ekonomi melalui transformasi digital. Karena dengan kehadiran kita maka ada banyak biaya-biaya yang bisa dikurangi tapi kemudian dibarengi dengan peningkatan produktivitas. Nah transformasi digital itu sendiri dipengaruhi oleh tiga sedikitnya ekonomi, infrastruktur, dan talenta digital.

Nah ekonomi digital indonesia diprediksi mudah-mudahan akan memberikan sumbangan sebesar 4,5 sampai 15 persen. Tapi pertumbuhan tersebut tentu saja tidak akan menjadi satu tren tersebut atau angka-angka tersebut tentu saja tidak akan sesuatu yang yang apa namanya baik ketika di lapangan di akar rumput potensi masyarakat kemudian menjadi rentan secara ekonomi. Bahkan kaum miskin gitu ya, itu cukup tinggi akibat apa salah satunya adalah akibat penipuan-penipuan. Kita ada riset yang sangat baik yang dilakukan oleh teman-teman SDS dan SDM pada periode Februari hingga Juni 2022 pada 1700 responden. Misalnya, bahwa 93% menyatakan pernah menerima pesan penipuan. Nah jenis penipuan apa yang paling banyak diterima rata-rata adalah 91,2% penipuan berkedok pinjaman ya .Nah artinya Ini ini yang menjanjikan kenyamanan dan kemudahan tanpa kemudian kerja keras. Itu menjadi sesuatu yang sangat menggiurkan bagi masyarakat kita ini.

Namun itu  tentu saja berbahaya artinya ketika di era pandemi, justru Sebenarnya ada peningkatan kekayaan akibat yang kita tidak bisa berbelanja tidak bisa berwisata tidak bisa keluar rumah tapi penumpukan apa namanya tuh tabungan yang ada tersebut bisa sirna dalam hitungan yang sangat gitu ya karena akibat penipuan-penipuan ini apalagi ternyata yang tertinggi paling tidak dalam hasil penelitian teman-teman UGM adalah penipuan berkedok hadiah gitu, baru kemudian diikuti dengan pinjaman online ilegal gitu.

Didi, SE., Ak., M.Ak., CA., AWM., CertIFR., CRMO., AWP (Praktisi Keuangan) juga menyampaikan bahwa Indonesia itu adalah juara umumnya UMKM di Asean jumlah penduduk Indonesia sekitar 65 juta. Tapi secara kontribusi nanti yang perlu kita bandingkan dengan negara-negara lainnya. Apakah kontribusinya juga juara atau malah di bawahnya next nanti kita lihat ya bahwa ternyata PDB yang disumbangkan oleh UMKM Indonesia ini masih lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Misalnya dengan Myanmar ya UMKM-nya tidak sampai 1 juta tapi kontribusinya terhadap PDB 69,3%, karena PDB sementara Indonesia hanya 61,9%. Artinya ini tentu perlu dorongan lagi bagi UMKM di Indonesia agar eee apa nama kontribusinya semakin meningkat terhadap PDB.

Kalau kita bandingkan juga terhadap kontribusi ekspornya terasa Indonesia masih jauh dibandingkan dengan eee apa namanya Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, itu sudah di atas rata-rata sudah di atas 20% kontribusi ekspornya. Sementara UMKM Indonesia Kontribusi ekspornya masih di bawah 20%. Nah inilah langkah yang menjadi konten pemerintah berupaya agar seluruh UMKM itu segera masuk gua digital karena harapannya ketika UMKM ini bisa gua digital pemasarannya semakin luas. Produk yang bisa dikenal lebih luas gitu tentu kontribusinya terhadap PDB kontribusi ekspornya juga semakin meningkat, syukur-syukur bisa menjadi juara di Asia Tenggara.

Makanya pemerintah mentargetkan di tahun 2024 ini ada sekitar 30 juta UMKM itu bisa digital, atau sekitar 50% dari UMK Yang ada sekarang. Di tahun 2023 itu singkat saya itu Desember 2003 sudah sekitar 27 UMKM yang digital artinya pr-nya masih tinggal 3 juta di tahun 2024. Nah kenapa konsep pemerintah ada UMKM-nya segera gua digital karena nanti di tahun 2025 di perkirakan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN di Asean 2025 dan di tahun 2030 diperkirakan valuasi ekonomi digital Indonesia. Sama halnya ketika UMKM dijadikan sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan ekonomi kerakyatan atau ekonomi bangsa kita tentu WMP-nya harus kuat harus tumbuh harus prima dan lain sebagainya nah bagaimana supaya UMKM bisa menjadi tumbuh bisa menjadi kuat maka wajiblah UMKM ini naik kelas salah satunya.

Bagaimana caranya ikhlas ya Mulai, melakukan apa namanya peningkatan produk dan layanan meningkatkan produktivitas efisiensi operasional mengembangkan strategi pemasaran menggunakan apa namanya platform digital dan lain sebagainya, supaya UMKM ini bisa naik kelas dan bisa menjadi tulang punggung yang kuat bagi ekonomi bangsa kita. Nah ini bagaimana cara atau  tips supaya naik  kelas ya. Pertama wajib punya legalitas usaha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *