Jendelakaba.com–H.Darizal Basir (Anggota Komisi I DPR RI) hadiri webinar Forum Digitalk yang digelar Kominfo RI dengan tema “Umkm Naik Kelas” di Ranah Ampek Hulu, Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Minggu, 04 Februari 2024.
Beliau menyampaikan bahwa UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan pilar penting pembangunan ekonomi Indonesia saat ini terus didorong agar dapat naik kelas, sehingga nantinya diharapkan bisa memberikan kontribusi lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi negara, dan menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Di Indonesia, sektor UMKM memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61%, atau senilai dengan Rp9.580 triliun bahkan kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai sebesar 97% dari total tenaga kerja. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia memiliki 65,5 juta UMKM yang jumlahnya mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha.
Pembiayaan bagi UMKM menjadi salah satu faktor penting yang dapat menjadi akselerator perkembangan UMKM. Diharapkan, ekosistem pembiayaan yang terintegrasi, mulai dari program bantuan sosial sampai pembiayaan komersial lembaga keuangan, dapat mendorong lebih banyak UMKM yang naik kelas dan go export untuk waktu kedepannya
Jika nanti UMKM berhasil naik kelas, akan banyak bertumbuh manusia-manusia Indonesia yang mandiri dan berdikari. Terbuka banyak lapangan kerja dan pengusaha lokal yang kuat dan bersifat global. Hal ini tentu menjadi pondasi ekonomi yang kuat bagi pertumbuhan dan perekonomian Indonesia.
Memasuki era digitalisasi ini, penting kiranya untuk kita mempersiapkan UMKM agar dapat bersaing dalam pasar digital. Dengan memanfaatkan ruang digital tersebutlah, kita akan mengusahakan terjadinya pengembangan dan peningkatan kualitas UMKM kedepannya.
Gun Gun Siswadi juga memaparkan UMKM naik kelas harus memperluas jaringan pemasaran, merespon perubahan gaya hidup. Perubahan cara berinteraksi dan meningkatkan pendapat. Agenda UMKM naik kelas dengan melakukan pembinaan dan pengembangan berkelanjutan. Digitalisasi dan perluasan jaringan pasar, akses permodalan, transformasi UMKM menuju Indonesia emas tahun 2045
Pegiat UMKM Nasional Cak samsul hadi memberikan 3 jurus jitu bagi UMKM yang akan naik kelas: Go Modern, menitikberatkan pada sikap mental dan prilaku berwirausaha. Tidak hanya mengikuti tren yang sedang marak. Go Digital, optimalisasi teknologi khususnya teknologi informasi guna mendukung promosi dan pemasaran produk. Dan Go Global, artinya UMKM baik pelaku maupun produknya harus siap masuk ke pasar global
Sebanyak 5.780 unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) beroperasi di Kabupaten Pesisir Selatan pada 2018, Sumatera Barat atau meningkat 1.340 unit dibandingkan 2016 yang hanya 4.440 unit. Terdiri dari 3.504 unit merupakan usaha mikro, 2.170 usaha kecil, dan menengah 106 unit, Secara keseluruhan UMKM ini menyebar di 15 kecamatan di Pesisir Selatan
Berbagai upaya dilakukan agar UMKM mampu meningkatkan perekonomian pemilik dan juga anggotanya di antaranya dengan melakukan pelatihan, hingga menginformasikan program bantuan modal usaha dari pemerintah.
Didi, S.E., Ak., M.Ak., CA., AWM., Cert.IFR., CRMO., AWP juga menyampaikan bahwa Peran penting UMKM, dengan adanya UMKM, memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha di seluruh Indonesia untuk memperbaiki ekonomi mereka. Usaha dengan modal yang dapat dijangkau oleh sebagian masyarakat Indonesia. Usaha UMKM, juga berperan membuka lapangan kerja. Hal ini sangat berarti bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Dengan demikian, memperbaiki taraf ekonomi masyarakat.
Di era digital seperti saat ini, pelaku UMKM dengan mudah menjangkau konsumen asing. Hal ini tentunya mendorong kegiatan, ekspor yang dapat menyumbang devisa negara. UMKM tersebar sampai ke pelosok daerah. Keadaan ini memberikan kemudahan bagi masyarakat di pelosok daerah untuk memenuhi kebutuhannya.
• UMKM tersebar sampai ke pelosok daerah. Keadaan ini memberikan kemudahan bagi masyarakat di pelosok daerah untuk memenuhi kebutuhannya.
• Sektor UMKM memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia Dimana memiliki jumlah lebih dari 64,2 juta unit usaha, menyumbang 61,9% pada produk domestic bruto (PDB) dan menyerap 97% terhadap tenaga kerja
• Pada 2021 UMKM Indonesia tercatat mampu menyerap 97% tenaga kerja, menyumbang 60,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta berkontribusi 14,4% terhadap ekspor nasional.
• Proporsi serapan tenaga kerja UMKM Indonesia itu merupakan yang paling besar di ASEAN. Di negara-negara tetangga, UMKM hanya menyerap tenaga kerja di kisaran 35%-85%.
Tapi, jika dilihat dari kinerjanya, Indonesia masih kalah dari Myanmar yang UMKM-nya mampu menyumbang hingga 69,3% terhadap PDB setempat. UMKM Indonesia juga tertinggal dibanding UMKM Singapura yang kontribusi ekspornya mencapai 38,3%, Thailand 28,7%, Myanmar 23,7%, dan Vietnam 18,7%. Sebagian besar produk UMKM yang beredar masih belum memiliki brand identity seperti packaging-nya yang masih polos dan tidak menarik, tidak memiliki kartu nama, brosur, katalog, dan masih banyak kekurangan lainnya.
Padahal branding memiliki peranan dalam kesuksesan suatu usaha. Oleh karena itu, pelaku UMKM dituntut harus mulai memiliki brand sehingga mereka dapat melakukan branding.