H.A. Helmy Faishal Zaini (Anggota Komisi 1 DPR RI) Hadiri Ngobrol Bareng Legislator webinar yang digelar Kominfo RI dengan tema “Anak Muda Jaga Pemilu Damai”

Jendelakaba.com–Jakarta–H.A. Helmy Faishal Zaini (Anggota Komisi 1 DPR RI) Hadiri Ngobrol Bareng Legislator webinar yang digelar Kominfo RI dengan tema “Anak Muda Jaga Pemilu Damai” di Hotel Same Lombok pada Senin, 29 Januari 2024.

Beliau menyampaikan bahwa Anak muda memiliki peranan yang krusial dalam pemilu damai tahun 2024 yang mana anak muda dapat berpartisipasi aktif terlibat dalam proses politik memahami calon isu-isu penting untuk membuat keputusan. Anak muda juga dalam pendidikan politik memberikan edukasi politik kepada sesama Pemuda dan memastikan pemahaman yang baik tentang proses pemilu dan implikasinya. Pemuda bisa mendorong dialog positif menghindari provokasi dan mempromosikan toleransi untuk menciptakan atmosfer damai. Kemudian bisa berpartisipasi dalam diskusi publik dengan terlibat dalam diskusi diskusi publik untuk memperkuat demokrasi.

Abdul Aziz (Aktifis Pemilu)salah satu narasumber dalam webinar memaparkan bahwa tingginya tingkat persaingan caleg dalam perwakilan suara di internal partai maupun antar partai kemudian faktor risiko kesalahan bagi penyelenggara cukup tinggi dalam pelaksanaan pileg dan pilpres kemungkinan timbulnya kekeliruan dalam pendistribusian logistik antar dapil titik banyaknya ormas yang terlibat dalam pelaksanaan pileg dan pilpres karena banyak cara yang berasal dari ormas tersebut seperti ormas yang berbasis agama contohnya NU, Muhammadiyah dan lain sebagainya sehingga pengerahan massa dalam pelaksanaan kampanye terbuka khususnya dalam pelaksanaan pilpres.

Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral kontrol sosial dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional yang terdapat dalam undang-undang nomor 40 tahun 2009. Peran aktif Pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etika dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental spritual dan meningkatkan kesadaran hukum kemudian peranan aktif Pemuda sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum. Serta peran aktif Pemuda sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik dan demokratisasi.

Di sisi lain kondisi favoritekan di tanah air dewasa ini sangat mengkhawatirkan. Salah satu indikasi bahwa angka-angka golput atau jumlah penduduk yang tidak menggunakan hak politiknya setiap pemilu bertambah di mana pada pemilu 1999 angka golput 10,21% pada pemilu 2004 meningkat menjadi 23,34% dan pemilu 2009 meningkat lagi menjadi 29% pada tahun 2014 sebesar 30,8% dan 2019 turun menjadi 18,02% dan dikhawatirkan bahwa suatu saat jumlah golput lebih besar dari jumlah yang memilih itu artinya negara ini kelas atau amburadul.

Sebagai agen perubahan generasi muda harus mengambil langkah-langkah positif untuk perbaikan bangsa kedepannya titik ada dua peran utama yang paling memungkinkan dilakukan generasi muda untuk melakukan perbaikan kedepannya yang pertama generasi muda sayangnya tidak alergi dengan partai politik dan berpartisipasi dalam setiap proses pembangunan politik termasuk berpartisipasi dalam pemilu kemudian sebagai insan kritis generasi muda harus aktif melakukan kontrol dan pengawasan terhadap setiap proses politik yang berlangsung termasuk pada pemilu 2024 ini.

Narasumber lainnya, Muhammad Abrar, M.Pd (Mantan Ketua Bawaslu Lobar 2018-2023) juga menyampaikan pemilu 2024 diyakini sebagai gerbang menuju Indonesia emas 2045. Dimana 56,45% pemilih merupakan pemilih milenial. Dengan jumlah itu, sudah pasti generasi muda MENJADI faktor utama apakah pemilu 2024 ini akan berjalan damai atau sebaliknya. Itulah mengapa pada hari ini, kita berkumpul ditempat ini guna menyatukan komitmen bahwa pemuda harus ikut terlibat dalam ikhtiar menjaga pemilu damai.

Jumlah pemilih milenial dan gen Z pada pemilu 2024 mendekati angka 60% dari jumlah pemilih. Jika dikonversi, setidaknya terdapat 114 juta orang pemilih masuk kategori pemilih pemuda (17-37 tahun). Separuh Pemilih adalah Pemuda dengan persentase itu, sudah pasti pemilih muda akan menjadi incaran kontestan pemilu. Jika melihat karakter pemilih muda yang unik dan labil, maka untuk merebut suara pemilih muda, kontestan pemilu harus mengikuti trend dan kegemaran para pemuda. Bagi kontestan nakal, tidak jarang mengambil jalan pintas (politik uang) demi untuk mendapatkan suara dari pemilih muda.

Merebut suara milenial dan gen Z harus dilakukan dengan mendekatkan diri kepada dunianya. Salah satu akses masuk ke dunia milenial dan gen Z adalah melalui media sosial. Bagi sebagian pemuda, nyaris sebagian waktunya dihabiskan untuk berselancar didunia maya. Tidak jarang mereka terpapar Hoax, berita bohong, dan isue isue sara yang akan mempengaruhi pilihannya dalam pemilu. Oleh karena itu, media akan menjelma menjadi pisau yang apabila salah pemanfaatanya akan dapat merusak pemilih muda dan sebaliknya, apabila dimanfaatkan untuk menyebarluaskan visi misi kontestan akan sangat berdampak pada tingkat keterpilihan kontestan politik.

Cara menjaga pemilu damai diantaranya Lawan Politik Uang, Politisasi SARA, Jadilah Pemilih Berdaulat dengan cara cerdas dan mengidentifikasi visi misi yang dibawa oleh calon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *