Kresna Dewanata Phrosakh (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadiri webinar Forum Diskusi Publik yang digelar Kominfo RI dengan tema “Pentingnya Penguatan Karakter dan Pemahaman Nilai-nilai Pancasila serta Peran Generasi Muda dalam Menyongsong Era Digital dan Dunia Kerja”

Jendelakaba.com–Jakarta–Kresna Dewanata Phrosakh (Anggota Komisi 1 DPR RI) hadiri webinar Forum Diskusi Publik yang digelar Kominfo RI dengan tema “Pentingnya Penguatan Karakter dan Pemahaman Nilai-nilai Pancasila serta Peran Generasi Muda dalam Menyongsong Era Digital dan Dunia Kerja” melalui platform online zoom meeting pada Minggu, 28 Januari 2024.

Webinar dimulai dengan adanya keynote speech dari Bambang Dwi Anggono, M.Eng. (Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementrian KOMINFO) yang menyampaikan generasi muda memiliki peran yang sangat besar dalam menyongsong masa depan, terutama di era digital ini. Kemajuan teknologi membawa dampak besar pada cara kita berkomunikasi, bekerja, dan hidup. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi kreator yang bertanggung jawab. Kita harus mampu menggunakan teknologi dengan bijak, menjaga etika dalam berinternet, dan tidak lupa memperkuat karakter pribadi.

Penguatan karakter dan pemahaman nilai-nilai Pancasila bukan hanya menjadi kebutuhan moral, tapi juga merupakan keuntungan kompetitif di dunia kerja. Employer atau pemberi kerja kini tidak hanya mencari keterampilan teknis, tetapi juga mencari individu yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan kemampuan beradaptasi.

Anggota Komisi I DPR RI, Kresna Dewanata Phrosakh menjelaskan bahwa di era digital ini, peran generasi muda semakin penting dalam menyongsong perkembangan teknologi yang begitu cepat. Dalam dunia kerja yang semakin terkoneksi secara global, kemampuan adaptasi dan penguasaan teknologi menjadi kunci keberhasilan. Namun, tidak boleh dilupakan bahwa karakter yang kuat dan moral yang baik tetap menjadi landasan utama dalam menghadapi dinamika dunia digital yang kompleks.

Generasi muda memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan nilai-nilai luhur dan tradisi bangsa Indonesia, sekaligus berinovasi dalam menghadapi perkembangan teknologi. Dalam menghadapi era digital, penting bagi generasi muda untuk memanfaatkan teknologi secara bijak, menghindari dampak negatif, dan terus mengasah soft skills seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama.

Ketika generasi muda mampu menggabungkan penguatan karakter, pemahaman nilai-nilai Pancasila, dan keterampilan digital, mereka akan menjadi kekuatan positif dalam membangun masa depan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan yang holistik yang mencakup pengembangan karakter, pemahaman nilai-nilai kebangsaan, dan keterampilan digital perlu diimplementasikan secara menyeluruh. Hanya dengan demikian, generasi muda dapat menjadi motor penggerak bangsa yang berdaya saing di dunia global.

Amarta Faza, ST.,M.Sos. (Tokoh Masyarakat) memaparkan bahwa korelasi antara pemahaman dan penerapan Pancasila dengan peran generasi muda di dunia digital sangat signifikan. Ketuhanan Yang Maha Esa dapat menjadi pijakan etika dalam pemanfaatan teknologi, memastikan bahwa segala tindakan di dunia digital tetap sejalan dengan nilai-nilai spiritual dan moral.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mendorong generasi muda untuk menggunakan teknologi secara bijaksana, menjauhi perilaku destruktif, dan membangun hubungan yang positif secara online. Pada era digital saat ini, peran pemuda semakin krusial dalam memandu Indonesia melalui dinamika global. Tantangan yang dihadapi oleh pemuda masa kini melibatkan adaptasi terhadap transformasi teknologi dan digitalisasi. Pendidikan digital, akses informasi, dan pemahaman terhadap isu-isu global menjadi fokus penting. Pemuda di era digital dihadapkan pada tugas kompleks untuk memanfaatkan teknologi sebaik mungkin, sambil tetap memelihara nilai-nilai budaya dan nasional. Tantangan ini memerlukan kepemimpinan pemuda yang inovatif dan adaptif untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dalam konteks global yang terus berubah.

Persatuan Indonesia menjadi prinsip penting untuk memerangi polarisasi dan konflik di dunia maya, menciptakan lingkungan daring yang bersatu. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengajarkan generasi muda untuk berpartisipasi aktif, berkembang dalam pemikiran kritis, dan menghargai pendapat orang lain di dunia digital. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memandu generasi muda untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk menyebarkan keadilan, menciptakan akses setara terhadap informasi, dan mengatasi kesenjangan digital.

Salah satu narasumber dalam webinar, Irene Camelyn Sinaga (Direktur Pengkajian Implemetasi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP) juga menyampaikan Pentingnya pemahaman Pancasila dalam dunia digital terletak pada kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang cepat. Generasi muda perlu memahami bahwa teknologi dan digitalisasi bukanlah hal yang bersifat netral, melainkan dapat membawa dampak positif maupun negatif tergantung pada nilai-nilai yang diaplikasikan. Oleh karena itu, pemahaman nilai-nilai Pancasila seperti keadilan sosial dan demokrasi sangat relevan dalam mengelola dampak era digital.

Beliau menjelaskan peran generasi muda dalam dunia digital juga mencakup kesadaran akan etika digital dan tanggung jawab sosial. Pendidikan karakter Pancasila memberikan landasan moral untuk mengevaluasi tindakan dan keputusan di dunia maya. Dengan memiliki pemahaman yang kuat terhadap Pancasila, generasi muda dapat menjadi pemimpin yang berintegritas dan bertanggung jawab dalam menghadapi kompleksitas dunia kerja digital.

Pentingnya penguatan karakter Pancasila bagi generasi muda tidak hanya berkaitan dengan pembentukan pribadi yang berkualitas, tetapi juga menyangkut keberlanjutan dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu, integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter generasi muda di era digital menjadi langkah strategis untuk menyongsong masa depan yang penuh dengan perubahan. Dengan begitu, generasi muda dapat menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat yang adil, berkeadilan, dan berbudaya Pancasila di era digital.

Respon (2)

  1. You could certainly see your enthusiasm within the work
    you write. The world hopes for even more passionate writers such as you who
    are not afraid to mention how they believe. All the time follow your heart.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *