Jendelakaba.com–Kemkominfo RI–Berdasarkan data dari Kemenparekraf, per September 2023 kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencakup sebesar 3,83%, dengan jumlah nilai devisa yang sudah menyentuh diangka US$ 10,46 miliar dan angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yaitu hanya sebesar 3,6% dengan nilai devisa sebesar US$ 6,72 miliar.
“Pada saat ini, sektor pariwisata Indonesia sedang berada di masa pemulihan pasca-pandemi Covid-19” Ujar Muhammad Farhan (Anggota Komisi I DPR RI ) dalam webinar Gen Posting (Generasi Positive Thinking) dengan tajuk ” Bangga dengan Pariwisata Indonesia” pada Rabu (17/01/2024).
Kondisi tersebut tercermin dari berangsur meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Lima besar negara penyumbang kunjungan wisatawan mancanegara terbesar ke Indonesia ditahun 2023 yaitu; Australia, Malaysia, Singapura, Inggris. Dan India. Diantara yang lainnya India dinilai sangat kuat sehingga Indonesia harus bersiap menambah jumlah promosi dan penerbangan langsung untuk meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan asal negara tersebut. Sedangkan turis dari tiongkok berada di urutan ke 10.
Dari 10 destinasi, yang menjadi tujuan prioritas atau Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) terdapat lima daerah yang menjadi langganan utama para wisatawan mancanegara, diantaranya yaitu Candi Borobudur, Danau Toba, Likupang, Labuan Bajo, dan Mandalika. Lalu, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara pemerintah telah melakukan upaya melalui program 10 “Bali” baru. Pemerintah menargetkan 25 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 300 juta perjalanan wisatawan lokal pada 2024. Dalam proses menyiapkan 10 destinasi Bali Baru ini beserta kawasan strategis pariwisata nasional lainnya, nilai investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 500 triliun. Kebutuhan tersebut terutama diperuntukkan untuk membangun berbagai sarana dan prasarana pendukung.
Ia memaparkan meskipun pariwisata Indonesia memiliki banyak potensi dan prestasi positif, namun, terdapat pula beberapa kelemahan dan tantangan yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu :Infrastruktur yang belum memadai. Beberapa wilayah masih mengalami keterbatasan aksesibilitas, jaringan transportasi, akomodasi dan fasilitas pendukung lainnya, Sumber Daya Manusia. Kualitas layanan di beberapa tempat masih bervariasi. Maka, diperlukan peningkatan pelatihan dan standar layanan dapat memperbaiki persepsi wisatawan, Keamanan. Hal ini memengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung, Pengelolaan destinasi yang kurang efektif. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, perubahan budaya yang tidak diinginkan, dan ketidakpuasan lokal terhadap dampak pariwisata (contoh: macet, banyak sampah, dan lain-lain) dan Permasalahan sosial dan budaya. Wisatawan yang tidak memahami atau menghormati budaya setempat dapat menyebabkan konflik sosial. Oleh karena itu, pentingnya meningkatkan pemahaman dan penghormatan terhadap norma-norma lokal (local wisdom).
Untuk itu, Tren pariwisata Indonesia harus memprioritaskan pengembangan pariwisata berkelanjutan yang memperhatikan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. Eksplorasi pariwisata Indonesia perlu dilakukan melalui pendekatan holistik yang mencakup berbagai aspek mulai dari infrastruktur, promosi, pengelolaan destinasi, pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan. Sehingga kepariwisataan dibangun untuk mendorong pembangunan dan menyejahterakan masyarakat yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi saja.
Gun Siswadi (Pegiat Literasi Digital) saah satu narasumber dalam webinar menyampaikan bahwasanya Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengembangkan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) sebagai bentuk inisiatif dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata dalam negeri. BBWI menyediakan beraneka ragam paket wisata menarik, mulai dari penawaran istimewa untuk menginap dan bersantap di hotel mewah sampai penerbangan antar pulau dengan harga terjangkau.Pariwisata telah mengalami transformasi dan inovasi menuju digital. Pariwisata digital adalah konsep yang menggabungkan teknologi digital (TIK) dengan kekayaan budaya dan alam Bertujuan untuk mempromosikan sebagai destinasi wisata yang unik dan menarik. Salah satu keunggulannya adalah kemudahan akses informasi. Beberapa inovasi pariwisata digital diantaranya yaitu : inovasi tata kelola pariwisata, inovasi pelayanan pariwisata, dan inovasi destinasi wisata. Gun Mempromosikan pariwisata juga penting untuk dilakukan, media digital bisa kita manfaatkan untuk melakukan promosi tersebut.
Adapun beberapa promosi yang bisa kita lakukan dimedia digital diantaranya yaitu menentukan target konsumen sesuai produk yang ditawarkan, hal ini akan mempengaruhi gaya Bahasa visualisasi hingga strategi dalam promosi produk, memilih jenis Medos yang sesuai dengan target dan tepat, Buat tampilan medsos yang unik dan memilki ciri khas, membuat Kalender konten yang konsisten sebagai pengingat produk, responsif dan cepat dalam menganggapi chat pelanggan, membuat hastag yang konsisten dan menarik sehingga produk menjadi tren dan semakin diminati
Selain dengan media digital, pemerintah juga harus melakukan beberapa upaya untuk mendukung pariwisata tersebut, caranya yaitu dengan melakukan pengembangan infrastruktur baik langsung maupun digital, inovasi daerah tujuan wisata, kolaborasi dan disinergi pemangku kepentingan serta edukasi terhadap masyarakat.
Yanto Ph.D (Akademis Unika Atmajaya) menambahkan Untuk menggiatkan wisata di dalam negeri, Pemerintah RI mengembangkan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) melalui ajang Anugerah Bangga Buatan Indonesia (ABBI) pada Selasa (13-12-2022) di Jakarta.
Pada saat dahulu hingga kini, pariwisata telah mejadi kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kepuasan psikologi atau merelaksasikan diri dari kegiatan sehari-hari. Dan dengan berwisata kita juga mendapatkan pengetahuan baru mengenai adat, budaya, tradisi, ataupun kesenian yang ada didaerah tersebut. Orang yang bepergian dan menikmati perjalanan disebut dengan wisatawan. Ada beberapa hal yang memotivasi orang untuk melakukan pariwisata, diantaranya yaitu : motivasi fisik, motivasi budaya, dan motivasi religious.
Citra destinasi wisata sangat penting untuk diperhatikan oleh pelaku usaha, karena hal tersebut mendorong dan menarik wisatawan untuk dating. Daya Tarik dibagi mejadi beberapa hal, diantaranya yaitu daya tarik alam, daya tarik wisata, daya tarik masyarakat dan daya tarik masyarakatnya. Selain itu, pelaku usaha juga harus memperhatikan infrastruktur dan transportasi pada daerah tersebut supaya para wisatawan bisa menuju ketempat wisata dengan nyaman dan selamat.