JENDELAKABA-Gelombang solidaritas kembali menggema di Kabupaten Sijunjung. Setelah beberapa hari sebelumnya gabungan organisasi pemuda dan mahasiswa terjun langsung menyalurkan bantuan ke dua titik bencana banjir dan longsor—Nagari Koto Sani, Kabupaten Solok, serta Padang Laweh Malalo, Kabupaten Tanah Datar—kali ini kepedulian itu digulirkan untuk sesama mahasiswa perantau yang terdampak bencana di luar Sumatera Barat.
Berlokasi di Cerry Cafe Pasar Jumat Sijunjung, kolaborasi organisasi pemuda dan mahasiswa se-Kabupaten Sijunjung menggelar silaturahmi sekaligus menyerahkan donasi kepada mahasiswa asal luar Sumbar seperti Medan, Sibolga, Tapanuli Selatan, dan Pesisir Selatan. Enam mahasiswa UNP Sijunjung terdata sebagai penerima bantuan tersebut, setelah kampung halaman dan keluarga mereka sebelumnya terdampak langsung musibah banjir dan longsor yang melanda Aceh Sumut, dan Sumbar.
Sebagian dari mereka bahkan sempat kehilangan komunikasi dengan keluarga selama beberapa waktu. Meski kini sudah terhubung kembali, keluarga para mahasiswa tersebut masih berada di pengungsian dan belum dapat kembali bekerja secara normal. Kondisi inilah yang menggerakkan solidaritas pemuda dan mahasiswa di Ranah Lansek Manih.
Aksi ini bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga pesan jelas bahwa Sijunjung adalah rumah kedua bagi seluruh mahasiswa perantau yang menempuh pendidikan di daerah ini—tempat mereka diterima, disupport , dan dikuatkan dalam masa sulit.
Ketua DPD KNPI Sijunjung, M. Aldo Yendicoal, mengungkapkan rasa bangga dan harunya atas aksi kolaborasi lintas organisasi tersebut.
“Kesolidan ini luar biasa. Bukan hanya membantu sesama warga di Sumbar, tetapi juga kawan-kawan mahasiswa dari Sumut dan Pessel yang keluarganya harus mengungsi dan sempat sulit berkomunikasi. Ini bentuk empati kita semua, semoga bisa sedikit meringankan beban mereka. Terima kasih kepada semua pihak, khususnya Bang Eka, owner Cerry Cafe, yang sudah menjamu dan mendukung penuh kegiatan ini,” ujar Aldo.
Hadir langsung dalam kegiatan tersebut, owner Cerry Cafe Tri Eka Putra beserta istri turut menyampaikan dukungan dan empati bagi para mahasiswa perantau.
“Ketika dihubungi Ketua KNPI, hati saya langsung tergerak. Sebagai orang tua, tentu kami ikut merasakan ketika anak kita berada jauh di rantau dan menghadapi musibah. Tetap semangat, setiap ujian pasti ada hikmahnya. Jangan sungkan—di Sijunjung, anggap kami sebagai keluarga,” tutup Eka.
Dalam kesempatan malam itu juga ketua Sijunjung Muda Berkarya saudara Prima Zondra lansung menambahkan sokongan donasi kepada mahasiswa yang hadir di acara silaturahmi tersebut untuk memperjelas kepedulian bahwa Sijunjung adalah Rumah Kita
“Sejatinya yang merasakan tinggal di Sijunjung itu bukti kepedulian dan ke Solo dan bahwa Sijunjung Rumah Kita” Tutupnya
Acara ini dihadiri oleh pimpinan dan perwakilan berbagai organisasi pemuda dan mahasiswa, di antaranya: Ketua GMNI Sijunjung, Sekretaris IMM, pengurus HMI, Perwakilan GYF, Perwakilan HMD UNP Sijunjung
Kehadiran mereka menegaskan bahwa semangat kemanusiaan lebih besar daripada sekat organisasi. Sijunjung menjadi ruang aman, wadah persaudaraan, dan tempat pulang sementara bagi mereka yang tengah diuji musibah.
Dengan semangat gotong royong yang mengakar kuat, pemuda dan mahasiswa Sijunjung kembali menunjukkan bahwa kepedulian tidak mengenal batas wilayah—hanya satu kata yang mengikat: kemanusiaan.






